Rabu, 17 Februari 2021

Sejarah singkat tercetusnya MA Ronggo Leksono Karang Anyar-Geyer

 

AWAL MULA BERDIRINYA

MA RONGGO LEKSONO KARANG ANYAR-GEYER

(By Arip Rohman, S.Pd,I.,M.Pd)

Logo MA Ronggo Leksono Karang Anyar-Geyer

Desa Karang Anyar merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Geyer Timur Kabupaten Grobogan Jawa Tengah. Geyer Timur meliputi Desa Karang Anyar, Asemrudung, Bangsri, Ngrandu dan Jambangan. Desa Karang Anyar memiliki beberapa Yayasan, satu diantara itu adalah Yayasan Al Hidayah yang berada di Dusun Karanganyar RT 003 RW 005 Desa Karang Anyar yang dipimpin langsung oleh H. Mashud. Yayasan Al Hidayah telah mempunyai payung hukum oleh Akta Notaris ERNA HAYUMANINGSIH S.K. Menteri Kehakiman dan HAM RI N0: C-92 MT.03.31-Th 2004 Tgl 12  April 2004 tentang AKTA Pendirian Yayasan Al Hidayah Karang Anyar Nomor 24 (Dua puluh empat) Tanggal 13 Agustus 2015 serta Kemenkumham NOMOR AHU -0011092.AH.01.04. Tahun 2015.

Yayasan Al Hidayah Karang Anyar menaugi beberapa lembaga pendiidkan, diantaranya adalah;

1.    RA (Raudhotul Athfal) Nurul Ulum Karang Anyar

2.    MI (Madrasah Ibtidaiyah) Nurul Ulum Karang Anyar

3.    MTs (Madrasah Tsanawiyah) Miftahul Huda Karang Anyar (berdiri tahun 1993)

4.    MA (Madrasah Aliyah) Ronggo Leksono Karang Anyar-Geyer (berdiri tahun 2019)

5.    Madin (Madrasah Dinniyah) Manbaul Huda Karang Anyar (berdiri tahun 1992)

6.    Pada tahun 2021 Yayasan Al Hidayah juga merintis Pondok Pesantren Sirojul Muta’alimin Karang Anyar.

MA Ronggo Leksono Karang Anyar-Geyer berdiri berawal dari ide pemikiran cerdas dari beberapa tokoh Agama, tokoh Masyarakat dan masyarakat Karang Anyar  bahwa masyarakat Karang Anyar dan sekitarnya sangat membutuhkan akan lembaga pendidikan setingkat SMA/SMK untuk mengembangkan SDM baik itu intelektual, emosional, spiritual) dan ikut andil mengimplementasikan tujuan pendidikan, program pemerintah wajib belajar 9-12 tahun.

Dengan penuh dorongan, tekad bulat, niat dan iktikat yang kuat dan motivasi semangat yang tinggi munajad pada illahi robbi dari para sesepuh desa Karang Anyar, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, maka pada hari Sabtu Pon Tanggal 2 Februari 2019 M / 26 Jumadil Awal 1440 H mengadakan rapat bersama tentang pendirian MA Karang Anyar-Geyer.

Alhamdulillah puji bagi Allah mereka sependapat, mendukung dan merestui dengan berdirinya MA yang ada di desa Karang Anyar dan menunjuk Arip Rohman sebagai kepala MA, karena MA pada saat itu belum dikasih nama kemudian penulis mengusulkan untuk diberi nama “MA RONGGO LEKSONO” tanpa berdebatan panjang dari pada peserta rapat dan deal MA diberi nama MA Ronggo Leksono Karang Anyar Geyer.

Kenapa harus Ronggo Leksono ? Berkaca benggala dari sejarah dan perjuangan akan lahir atau Cikal Bakal Desa Karang Anyar tidak terlepas dari sosok atau tokoh yang fenomena di Desa Karang Anyar tidak lain dan tidak bukan adalah Raden Ronggo Leksono. Raden Ronggo Leksono adalah orang pertama kali yang babat alas Karang Anyar sekaligus Demang atau lurah pertama kali di Desa  Karang Anyar, kini makamnya berada di Kuburan Kurung dusun Gadingan Karang Anyar, beliau adalah Prajurit sekaligus Santri dari Pangeran Diponegoro pada masa penjajahan VOC Belanda tahun 1825-1830 dimana penasehat dari Pangeran Diponegoro pada saat itu adalah Nyi Ageng Serang berumur 70 Tahun, dia berasal dari bumi Serang Purwodadi Grobogan yang juga mempunyai pasukan hebat dan luar biasa dengan sebutan “semut ireng” kini pusara Nyi Ageng Serang berada di Bukit Trajumas Kulonprogo Daerah Istimewa Yogyakarta. Pangeran Ronggo Leksono sendiri adalah cucu dari Nyi Ageng Serang.

Dan pada tahun 1830 Pangeran Diponegoro ditawan oleh Colonial Belanda di asingkan di Manado, kemudian para prajurit dan atau santri Pangeran Diponegoro melarikan diri untuk mengamankan diri dari Belanda, salah satunya adalah Pangeran Ronggo Leksono yang melarikan diri sampai pada Hutan Rimba Gunung Kendeng Selatan. Di situlah akhirnya Pangeran Ronggo Leksono menetap, babad alas rimba di Gunung Kendeng Selatan untuk dijadikan tempat tinggal dan pekarangan, kemudian diberi nama KARANG ANYAR. Karang berarti tempat atau pekarangan dan anyar berarti baru, maka Karang Anyar adalah tempat tinggal yang baru.

Bercermin dari perjuagan dan  pengorbanan Pangeran Ronggo Leksono tersebutlah kenapa MA Karang Anyar diberi nama MA Ronggo Leksono Karang Anyar. Pangeran Ronggo Leksono adalah orang pertama kali babad alas rimba Gunung Kendeng Selatan dengan diberi nama Karang Anyar dan MA Ronggo Leksono Karang Anyar adalah MA pertama kali dan satu-satunya MA di Wilayah Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.

Perjuangan pendirian MA masih tidak berhenti sampai disitu, tapi masuk pada babak yang lebih memanas memeras keringat, pikiran dan sumber dana yang lebih besar yaitu berupaya mendapatkan Ijob atau Ijin Operasioanl Madrasah dengan persyaratan yang ketat, administrasi dan fasilitas lengkap. Kemudian pada hari Senin Pon-Selasa Wage tanggal 17-18 Juni 2019 M atau 13-14 Ramadlon 1440 H MA Ronggo Leksono terjadwal masuk Verifikasi dari Kantor Kementrian Agama Kabupaten Grobogan Tim Verifikator adalah Pengawas MA dan Penma Kab Grobogan yaitu terwakili Moh Masrukan, S. Ag dan Pak Kamsuri. Kemudian pada hari Sabtu Pon tanggal 22 Juni 2019 Kantor Kementrian Agama Wilayah Jawa Tengah. Tim Verifikator adalah oleh H. Ahmad Faridi, S.HI dan Asyik Junaidi. Disitulah MA Ronggo Leksono diuji mental, dicek kelengkapan administrasi, kelengkapan fasilitas madrsah, dimasukkan kawah candra dimuka, digembleng dengan cakrawala pencerahan cerdas disaksikan oleh para tokoh agama, tokoh masyarakat, lintas organisasi dll.

Rasa optimis terus dipacu seiring rasa hati yang tak menentu, munajat do’a suci terus dilantunkan pada illahi robbi Allah Azza Wajalla demi kelancaran dan kesuksesan akan eksistensi MA Ronggo Leksono Karang Anyar dan Izin Operasionalnya. Akhirnya denga  izin dan Ridho Sang Maha Agung dan Pengasih Kantor Kementrian Agama Wilayah Jawa Tengah menerbitkan SK dan Piagam Pendirian MA Ronggo Leksono Karang Anyar Nomor: KW/MA/81/2019. Tertanggal 28 Juni 2019 dengan Nomor Statistik Madrasah (NSM) : 131233150043.

 

 

 

1 komentar:

  1. Barangkali masih terselip pemikiran yang cerdas bisa ikut berkontribusi via kontak yang ada. Nuwun

    BalasHapus